Hikmah

Doa dan Dzikir Hari Raya Iduladha

alwakeelnews.com

Dalam Islam ada dua hari raya yang haram bagi seorang muslim untuk berpuasa pada hari dua itu dan diwajibkan untuk berbahagia. Bertepatan momen hari raya kali ini, maka seyogyanya untuk memperbanyak dzikir, doa dan amal kebaikan lainnya. Di antara doa yang dianjurkan adalah sebagaimana yang dituturkan oleh al-Wana`i dalam risalahnya,

مَنْ اسْتَغْفَرَ يَوْمَ الْعِيْدِ بَعْدَ صَلَاةِ الصُّبْحِ مِئَةَ مَرَّةٍ لَا يَبْقَى فِيْ دِيْوَانِهِ شَيْءٌ مِنَ الذُّنُوْبِ إِلَّا مُحِيَ عَنْهُ وَ يَكُوْنُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ آمِنًا مِنْ عَذَابِ اللهِ

Artinya; “Barangsiapa beristighfar pada hari raya setelah salat Subuh sebanyak seratus kali maka semua dosa-dosanya akan dihapus dan pada hari kiamat nanti akan selamat dari siksa Allah Swt.”

وَ مَنْ قَالَ سُبْحَانَ اللهِ وَ بِحَمْدِهِ مِئَةَ مَرَةٍ يَوْمَ الْعِيْدِ وَ قَالَ  يَارَبِّ إِنِّيْ أَعْطَيْتُ ثَوَابَهَا أَهْلَ الْقُبُوْرِ … لَا يَبْقَى أَحَدٌ مِنَ الْأَمْوَاتِ إلَّا يَقُوْلُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَا رَحِيْمُ ارْحَمْ عَبْدَكَ هَذَا وَ اجْعَلْ ثَوَابَهُ الْجَنَّةَ

Artinya; “Dan barangsiapa mengucapkan Subhanallah wa bihamdihi sebanyak seratus kali pada hari raya, kemudian berkata, “Ya Rabb, kuberikan pahala tasbih ini kepada ahli kubur”, maka para ahli kubur itu akan berkata pada hari kiamat, “Duhai Yang Maha Pengasih, kasihilah hambamu ini(yang bertasbih) dan jadikanlah surga sebagai pahalanya.”

Al-Fasyani dalam kitabnya Tuhfah al-Ikhwan, diriwayatkan dari sahabat Anas r.a., Rasulullah Saw. bersabda,

زَيِّنُوْا الْعِيْدَيْنِ بِالتَّهْلِيْلِ وَ التَّقْدِيْسِ وَ التَّحْمِيْدِ وَ التَّكْبِيْرِ

Artinya, “Hiasilah dua hari raya dengan tahlil(Laa ilaaha illallah), taqdis, tahmid dan takbir.” (H.R. al-Dailami dalam al-Firdaus: 3332, dan Abu Nuaim dalam al-Hilyah)

Kemudian dalam riwayat lain disebutkan, “Barangsiapa membaca tasbih(Subhanallah wa bihamdih) sebanyak tiga ratus kali, kemudian menghadiahkan kepada yang telah meninggal di antara orang muslim. Maka masuklah seribu cahaya ke dalam setiap kubur dan Allah menjadikan di dalam kuburannya (yang menghadiahkan) seribu cahaya (sebagaimana yang dilakukan Allah kepada yang menerima hadiah).

Semoga segala amal kita diterima, dan dosa-dosa kita diampuni oleh Allah Swt. Amin Ya Rabbal ‘Alamiin.

Sumber: Kanz al-Najah wa al-Surur, Syaikh Abd al-Hamid al-Makki al-Syafii.

Tags

About the author

Redaksi PP Al-Fattah

Redaksi PP Al-Fattah

Website dikelola oleh tim redaksi Pondok Pesantren Al-Fattah

Add Comment

Click here to post a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.