Hikmah

Amalan-Amalan di Bulan Sya’ban Dalam Kitab Ma Dza fi Sya’ban Karangan Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki

 

Bulan Sya’ban adalah bulan urutan ke-8 dalam Hijriah, terletak setelah bulan Rajab dan sebelum bulan Ramadhan. Tahun 2021, bulan Sya’ban jatuh pada tanggal 15 Maret 2021 di tahun 1442 H. Bulan ini memiliki banyak keistimewaan salah satunya ialah memiliki hari keberkahan yang tidak terdapat di bulan lain yaitu Nisfu Sya’ban. Yang mana hari keberkahan di tahun ini tepat tanggal 29 Maret 2021 atau 15 Sya’ban 1442. Bulan ini merupakan waktu diangkatnya amal-amal manusia kemudian dihadapkan pada Rabb.

Selain itu, bulan Sya’ban juga memiliki amalan-amalan yang sering dilakukan oleh umat Islam, baik sebelum pandemi ataupun ditengah pandemi seperti tahun ini. Adanya pandemi tidak menghalangi umat Islam untuk melakukan ibadah wajib maupun amalan sunnah, baik di bulan Sya’ban maupun di bulan lainnya. Justru ditengah-tengah pandemi ini, semestinya kita memperbanyak mendekatkan diri kita kepada Alloh SWT untuk meminta perlindungan khususnya dibulan Mustajab ini. Adapun beberapa amalan sunnah bulan Sya’ban diantaranya:

  1. Membaca Shalawat

Bukan hanya itu, bulan Sya’ban juga merupakan bulan diturunkanya Q.S. Al-Ahzab ayat 56 berisi perintah bersholawat pada Nabi SAW. Dalam kitab Ma Dza fi Sya’ban karangan Sayyid Muhammad bin Alawi Abbas al-Maliki juga memperkuat penjelasan untuk bersholawat dengan mengutip hadist riwayat al-Daimali dari Sayidah Aisyah, dia berkata:

شَعْباَنُ شَهْرِيْ وَرَمَضَانُ شَهْرُ اللِه وَشَعْبَانُ المُطَهِّرُ وَرَمَضَانُ المُكَفِّرُ
Artinya: “Sya’ban adalah bulanku, dan Ramadhan bulan Allah. Bulan Sya’ban menyucikan dan Ramadhan menggugurkan dosa”

Kemudian, Sayyid Muhammad bin Alawi Abbas al-Maliki dalam kitabnya menegaskan bahwa Nabi SAW mengaku Sya’ban adalah bulannya sedangkan Ramadhan adalah milik Allah SWT. Pengakuan demikian, lanjut Sayid, karena bulan Sya’ban merupakan bulan bersholawat diperkuat dengan diturunkannya Q.S. Al-Ahzab: 56 berisi perintah sholawat.

  1. Membaca Istighfar

Banyak manfaat dari membaca Istighfar, terlebih pada bulan-bulan istimewa. Keutamaan membaca Istighfar sebagaimana diterangkan oleh Sayyid Muhammad bin Alawi Abbas al-Maliki dalam kitab Ma Dza fi Sya’ban ialah diampuni dosa-dosa, diberi kemudahan dalam mencari rezeki, diberikan jalan keluar dalam kesulitan, dan dilapangkan dari segala kesempitan.

  1. Melaksanakan Puasa

Umat Islam dianjurkan melakukan puasa di bulan Sya’ban ini karena banyak keutamaan di bulan yang mulia ini. Rasulullah SAW pun paling banyak melakukan puasa di bulan Sya’ban dari bulan yang lain kecuali Ramadhan.

Rasulullah SAW bersabda: “Itulah bulan yang manusia lalai darinya antara Rajab dan Ramadhan. Dan merupakan bulan yang di dalamnya diangkat amalan-amalan kepada Rabbul ‘alamin. Dan saya suka untuk diangkat amalan saya sedangkan saya dalam keadaan berpuasa” (HR Nasa’i, lihat Shahih Targhib wat Tarhib hlm 425).

Niat berpuasa Sya’ban:

Nawaitu shauma ghadin’an ada’i sunnati Sya’bana lillahi ta’ala yang artinya aku berniat puasa sunah Sya’ban esok hari karena Allah Swt.

  1. Membaca Al-Qur’an

Sebagaimana dijelaskan oleh Sayyid Muhammad bin Alawi Abbas al-Maliki dalam kitabnya bahwa bulan Sya’ban adalah Syahrul Qur’an. Sudah tentu kita sebagai umat Islam harus istiqomah dalam membaca Al-Qur’an, terlebih di bulan penuh kemuliaan ini. Jika pada bulan-bulan biasanya kita membaca Al-Qur’an satu hari sekali, maka pada bulan Sya’ban ini kita berniat menambah bacaan atau menambah berapa kali kita membaca Al-Qur’an.

Pada tahun 2021, umat Islam sdang diberi ujian dengan adanya pandemi ini.. Ujian keimanan yang mana tahun ini COVID-19 masih belum pergi dari negeri ini. Pandemi seperti ini, kita harus tetap mematuhi protokol kesehatan sebagai ikhtiar untuk menghadapinya. Selain ikhtiar tersebut, alangkah baiknya kita imbangi dengan ibadah dan amalan-amalan yang dianjurkan oleh Allah SWT seperti beberapa yang telah disebutkan diatas.

Tak ada alasan untuk tidak melaksanakan amalan-amalan tersebut, apalagi kalau alasan tersebut karena adanya pandemi dan lebih ironi-nya jika alasanya karena tidak sempat. Maka, manfaatkan waktu bulan mulia ini karena kita hanya dapat memutar jarum jam tapi tidak untuk memutar waktu artinya kesempatan yang sama tidak akan berulang kembali.

Kita harus pandai-pandai dalam memanfaatkan waktu sebaik-baiknya sebelum kita menyesalinya. Dalam satu bulan kita memiliki waktu 30 hari, dalam satu hari kita diberi waktu 24 jam, maka setidaknya kita sebagai hamba yang berlumuran dosa dapat meluangkan waktu sedikit saja untuk membaca sholawat, membaca Al-Qur’an, membaca istighfar, dan berpuasa. Mari kita tata niat kita untuk senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT.              Wallahu a’lam.

Penulis : Atik Septiani

Editor : Muslihudin

About the author

Atik Septiani

Atik Septiani

Santri Putri PP Al-fattah Kartasura asal Blora, hobi godain santri putra.
Sekarang kuliah di IAIN Surakarta Prodi Sejarah Peradaban Islam.

Add Comment

Click here to post a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.