Tak Berkategori

Surat untuk Jodohku

akhbarak.net

Untuk jodohku, untuk ia yang ku tak tahu namanya, dimana, dan kapan bertemu..

Jodoh itu rahasia-Nya, ku hanya mampu berusaha menemukannya. Selama Allah masih menitipkan raga dan hati ini, ku kan terus mencarimu..

Wahai jodohku, siapakah namamu?

Saat aku menyangka diantara kalian adalah jodohku, aku tak bisa memohon pada Allah agar engkau menjadi pendampingku, karena aku tak pernah tahu apakah aku ini baik untumu, atau kau baik untukku. Biarkanlah Allah yang memberi keputusan terbaik diantara aku dan dirimu..

Ku hanya berdoa, jika engkau baik untuk agama, dunia, dan akhiratku, semoga Allah mempermudah dan memberkahi urusanku. Adapun jika tidak demikian, semoga Allah memberikan ganti yang lebih baik.

Lalu kuberanikan hatiku melangkah, berusaha menawarkan diri tuk mengenalmu. Yang aku tahu, bukankah jika kita mengetahui ada seseorang yang baik agama dan akhlaknya maka kita harus mencobanya? Mungkin engkau jodohku, mungkin pula tidak.

Wahai jodohku

Meskipun aku tak tahu siapa diimu, sampai sekarang aku tak menyerah tuk menantimu. Sudah lama sekali perjalanan hati ini. Sudah lama sekali hati ini mengembara. Siapakah dirimu sebenarnya?

Untuk jodohku, untuk ia yang ku tak tahu namanya, dimana, dan kapan bertemu..

Sungguh, ku hanya seorang lelaki kecil yang ingin menyempurnakan separuh agamaku dan mengikuti jalan hidup Nabiku dengan hidup bersamamu.

Aku hanya seorang lelaki yang penuh kekurangan yang mencari seseorang yang ikhlas menerimaku.

Aku hanya seorang laki-laki yang penuh kotoran hati, yang ingin membersihkan diri dengan mendapatkanmu.

Dan akupun belum punya harta, namun aku percaya Allah akan membukakan pintu rezeki-Nya saat kita bersatu.

Wahai jodohku, dimanakah engkau saat ini?

Aku tak tahu, tetapi semoga Allah menjaga dirimu dan keluargamu, meningkatkan ketakwaanmu dan menjauhkanmu dari maksiat kepada-Nya. Semoga Allah menjadikanmu salah satu bunga terbaik diantara taman-taman dunia dan taman surga-Nya..

Wahai jodohku, kapan kita akan diperstaukan?

Hanya Allahlah yang tahu. Namun aku percaya, kita akan dipersatukan pada saat pertemuan itu diridhoi oleh-Nya.

Mungkin aku orang yang akan paling beruntung jika engkau menjadi pendamping hidupku. Kelak jika memang terjadi, jika keinginanku sesuai dengan ketentuannya :

Aku ingin mengucapkan “sudikah kau menerimaku apa adanya dan tetap berada di sisiku dengan segala kekuranganku”? Meskipun aku tak tahu siapakah wanita yang akan bersamaku, namun aku tetap berdoa, “semoga Allah menjadikan joidohku sebagai pelipur laraku, penghapus lelahku, penyejuk hatiku, dan pelukis senyuman di wajahku.”.

Untuk jodohku, untuk ia yang ku tak tahu namanya, dimana, dan kapan bertemu..

Jika kelak kita bersama, ku ingin muliakan dirimu sebagaimana kedua orang tuamu telah memuliakanmu.

Ku ingin menjadi seorang laki-laki yang bisa menggantikan sosok ayahmu yang begitu memperjuangkanmu.

Aku ini belum bisa banyak hal, namun aku dengan sepenuh hatiku bersedia mendengar keluh kesahmu, mengusap air matamu, dan menjadi sandaran saat kau membutuhkanku..

Mungkin aku tak bisa selalu membuatmu tersenyum, namun aku akan senantiasa berusaha memberikan senyumanku kepadamu. Semoga Allah menjadikan wajahku bercahaya di mata hatimu, demikian pula dirimu.

Wahai jodohku..

Jika kelak kita bersama, aku tak ingin marah padamu, sebagaimana ayahku mengajarkanku. Aku akan berusaha membuatmu lebih dekat dengan Allah, dan semoga kaupun demikian.

Aku sering sakit, seoga kelak sudah sembuh, namun jika Allah masih mengujiku dengan rasa sakit, maaf jika aku akan merepotkanmu.

Aku sering sedih, semoga engkau dapat mejadi sumber kebahagiaan untukku

Aku sering ingin menyerah, semoga kau menjadi penguat hatiku. Sungguhpun kata-kataku dapat menguatkanmu, tetapi hati ini sangat butuh untuk dikuatkan.

Akupun sering lupa mengingat Allah, semoga kau senantiasa menjadi pengingat bagiku.

Wahai jodohku, ini adalah surat terakhirku

Jika kelak kita bertemu, semoga Allah menjadikanku dan menjadikanmu, menjadikan kita sebaik-baik orang yang menanti, sebaik-sebaik orang yang dipertemukan. Ya Rabb, dekatkanlah kami pada seseorang yang dengannya dapat menambah ketakwaan kami pada-Mu, bukan ia yang menjauhkan kami dari-Mu..

Wahai jodohku, meskipun aku tak tak tahu siapa dirimu, namun sampai jumpa kelak di masa pertemuan itu. Sesungguhnya sebaik-baik tanda cinta adalah mendoakanmu.

Dari kaum kami : Arif Ahmad

About the author

Arif Ahmad

Arif Ahmad

Alumnus angkatan 2013
Asal Bantul Yogyakarta

Add Comment

Click here to post a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.