سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
Artinya: “Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.” Al-isra’ ayat 1
Tidak terasa umat islam sudah berada dipenghujung bulan Rajab, bulan dengan berbagai keafdholannya itu. Hari ini tepat tanggal 27 Rajab 1445 H, seluruh muslimin wal muslimat merayakan perjalanan mulia Nabi Muhammad saw. Shofar menakjubkan yang terjadi dalam waktu semalam saja dalam jangka yang sangat jauh, inilah isra’ mi’raj Nabi Muhammad saw sebagai jembatan berdialog dengan Allah swt untuk menerima wahyu sholat lima waktu.
Sebagai tanda mahabbah terhadap Nabi Muhammad saw, pondok pesantren Al-Fattah menggelar acara peringatan Isra’ Mi’raj yang dilaksanakan pada Kamis, 27 Rajab 1445 H/ 8 Februari 2024. Dalam acara ini pesantren Al-Fattah menggangakat tema “wujudkan perjalanan ubudiyyah, langitkan ukhuwah islamiyyah”. Peringatan semacam ini sudah rutin dilakukan dari tahun ketahun, menginggat bahwa isra’ mi’raj sebagai salah satu peristiwa yang sangat urgent bagi umat Muslim.
Pada pukul 08.45 WIB, santriwan dan santriwati sudah berkumpul dimasjid Nurul Iman, Krapyak. Santri putri menggunakan dress code hitam-hitam dengan jilbab abu, sedangkan santri putra lebih suka berbusana casual dipadukan dengan sarung. Saat memasuki masjid, santri diwajibkan mengisi daftar hadir agar mereka mendapat snack dan sebagai bukti absensi.
Master of ceremony / MC acara yang dibawakan oleh saudara Zada. Ia mulai membuka kegiatan dengan membacakan runtutan acara dari awal hingga akhir, acara yang pertama yaitu pembukaan. Acara dibuka dengan symbol membacaan basmallah bersama. Acara kedua yaitu Tilawah surah al Isra’ ayat 1-5 yang dibawakan oleh saudari Auni Dahlia. Dilanjutkan acara ketiga yaitu sambutan wakil santri oleh saudara Isra’ Renandito. Dalam sambutan yang cukup singkat tersebut ia menyampaikan banyak terima kasih atas partisipasi teman-teman dalam event ini, terakhir ia juga meminta maaf karena kurangnya fasilitas dan pelayanan yang jauh dari kata sempurna.
Sambutan telah usai, selanjutnya sesi istirahat sejenak. Para santri memakan snack yang telah dibagikan. Tak lama rehat, masuk acara keempat yaitu mauidzhoh khasanah yang akan dibawakan oleh Ustadz Azzam, M.Ag. Menginggat moment isra’ mi’raj maka tema yang beliau bawa tak lari jauh dari hal tersebut. Ustadz Azzam, M.Ag menyampaikan teknis peristiwa isra’ mi’raj, yang diawali dengan perjalanan dari Makkah menuju Palestina inilah yang disebut isra’ dan dilanjutkan menuju Sidratul Muntaha atau mi’raj. Dalam mauidzoh tersebut beliau menuturkan bahwa isra’ mi’raj tidak bisa dirasionalkan oleh akal manusia, karena semua atas kehendak Allah swt. Pada penghujung ceramah beliau berpesan agar santri jangan sampai meninggalkan kewajiban sholat fardhu. Santri pun diwanti-wanti untuk tidak mendzholimi waktu sholat, dengan cara sholat dzuhur pada waktu ashar ataupun sebaliknya. نَعُوْذُبِاللهِ مِنْ ذَالِكَ
Masuk acara kelima yaitu pembacaan sholawat mahalul qiyam oleh grup hadroh Fathus Syafaah. Mahalul qiyam berlangsung dengan khusyuk, dengan harapan Baginda Nabi Muhammad saw hadir dalam majelis mulia ini. Lantunan sholawat merdu diiringi tabuhan rebana, mampu mengemakan seluruh penjuru masjid Nurul Iman pagi ini. Ketika mahalul qiyam berakhir, santri duduk kembali. Kini susunan acara peringatan isra’ mi’raj telah terlewati satu persatu. Tak terasa sudah berada dipenghujung acara, maka MC pun menutup acara dengan salam penutup.
Usai sudah momentum sakral diponpes Al-Fattah, Krapyak Kartasura. Jika kita menelisik lebih jauh perayaan isra’ mi’raj mengajarkan seribu makna kehidupan seperti;
Nabi Muhammad saw setelah mengalami ‘amul huzn diberikan kesenangan oleh Allah swt berupa, isra’ mi’raj beliau saged panggih Allah swt, dari situ dapat ditarik benang putih bahwasanya setelah datang kesedihan atau musibah maka sesungguhnya Allah swt telah mempersiapkan kesenangan bagi orang yang bersabar. Waallahu a’lam
Author by Maya Hariyanti
Add Comment