Opini

TAK LEKANG OLEH WAKTU

Masih ingatkah dengan kata  iqro yang berarti bacalah, jika iya berarti kita tahu bahwa inilah wahyu yang pertama kali turun sebagai pedoman manusia. Wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad inilah yang menjadi penyempurna dari kitab-kitab sebelumnya. Tidak diragukan lagi kebenaran wahyu yang dibawa Rasulullah bahkan wahyu ini tidak akan pernah kadaluwarsa oleh masa.

Itulah Al-Qur’an yang kita baca setiap hari yang menjadi obat bagi hati saat gundah (as-syifa), yang menjadi petunjuk (al-huda) dalam kehidupan kini nanti dan esok yang akan datang. Seperti yang kita ketahui, banyak sekali keutamaan dari wahyu Allah ini, seperti ketika membacanya. Dengan membaca satu huruf saja kebaikan sudah berlipat sepuluh, jika satu juz kita baca setiap harinya, berapa kebaikan yang kita peroleh. Subhanallah betapa Maha Pemurahnya Dia.

Namun kenapa dengan banyaknya pahala yang kita peroleh ini masih saja banyak diantara kita terutama para pemuda, yang tidak mau membaca Alquran. Apakah janji Allah benar-benar tidak lagi dihiraukan ? jika demikian adanya, hal ini menunjukan bahwa  kita masih kalah  dengan anak kecil bahkan orang tua yang mau dengan terbata-bata berusaha membaca wahyu Allah ini ? padahal sering kita mendengar, pemuda itu tombaknya suatu bangsa. Kemudian apa hubungannya antara membaca Alquran dengan pemuda ? sebab kemajuan umat dilihat dari pemudanya jika kita  sering mendengar pemuda galau, pemuda yang sering sakit dalam arti sakit jiwanya, dimanakah dia mengobati kegalauannya itu ? kebanyakan diobati dengan foya-foya, main sana main sini bahkan mencari kesenangan duniawi.  Coba kita ubah cara pengobatan seperti itu dengan resep Allah, salah satunya yaitu dengan membaca Alquran, kemudian berusaha untuk mempelajarinya. Selain dapat penyembuh kita juga mendapatkan kebaikan-kebaikan dari Allah.

a.    Kebaikan belajar Alquran
Sering kali kita mendengar hadits bahkan Alquran sendiri mengatakan bahwa, kebaikan akan dibalas dengan kebaikan yang berlipat ganda seperti yang temaktub dalam Qs Albaqarah ayat  261.
“ perumpamaan orang yang menginfakkan harta di jalan Allah seperti biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki dan Allah Mahaluas, Maha Mengetahui.

Ayat ini menjelaskan kebaikan dari menginfakkan harta di jalan Allah, diumpamakan seperti biji yang tumbuh tujuh tangkai bahkan setiap tangkainya tumbuh biji 100, berarti sudah 700 kebiakan, berarti begitu banyak pahala yang diberikan Allah dengan catatan niat Lillahi ta’ala.

Lalu bagaimana dengan belajar membaca Alquran, mempelajari Alquran bahkan mengamalkan Alquran apakah pahalanya juga sama dengan berinfak di jalan Allah atau bahkan bisa lebih dari itu ?
Seperti perkataan Al-Faqih dengan sanadnya yang berasal dari Ibnu Mas’ud, beliau berkata, “Al-Qur’an merupakan  jamuan Allah, maka ambillah sebanyak kamu bisa karena itu merupakan tali pengikat antara Allah yang sangat kokoh, penerangannya nyata, sebagai obat yang mujarab  (bagi jiwa yang sakit),  memberikan pemeliharaan (yang sempurna) bagi yang berpegang kepadanya,  sebagai penyelamat bagi yang mengikutinya, tidak membelokkan/menyesatkan tetapi tegak lurus/menunjukkan,  keajaiban yang termuat di dalamnya tidak habis oleh masa dan tidak lapuk sekalipun dibaca berulang-ulang kali.  Maka dari itu,  bacalah Al-Qur’an sebab Allah memberikan 10 kebaikan pada setiap hurufnya,  dan tidak lah  “Alif Laam Miim” itu dikatakan dengan 10 kebaikan akan tetapi huruf Alif 10,  Lam 10 dan Mim 10 kebaikan sebagai pahala untuknya.” Ini perumpamaan kebaikan yang dijanjikan oleh Allah kepada manusia, sebab hakikat pahala yang sebenarnya adalah hanya Allah yang tahu, berarti bisa jadi pahala yang diberikan Allah lebih besar dari yang manusia kira.

b.    Berkah Alquran sampai yaumul Akhir
Tambahan kebaikan yang Allah berikan kepada manusia selanjutnya adalah barokahnya Alquran. Al-Qur’an merupakan berkah terbesar untuk  insan Allah,  lebih-lebih bagi pengkajinya.  Berkah yang bisa menjadi syafaat kelak di yaumul kiamat, bagi pribadi yang mengkaji dan akan mengalir kepada keluarganya. Seperti dalam  riwayat Yazid bin Abu Habib bahwasannya Rasul SAW bersabda,” barang siapa yang mengkaji Al-Qur’an maka akan diturunkan berkah oleh Dzat yang Maha Tinggi dan diringankan siksa bagi kedua orangtuanya, sekalipun keduanya itu kafir.”

Dalam sabda Rasul SAW,” Kajilah kedua surat bunga (Al-Baqarah dan Ali Imran) karena kelak di hari kiamat keduanya akan  mendatangi pembacanya/ahlinya laksana awan yang menaungi dengan sayapnya dan keduanya adalah  pembela bagi ahlinya  (yang mengkaji dan mengamalkannya).
Ini baru sebagian dari sekian banyak fadhilah dari Alquran dan masih banyak lagi fadhilah-fadhilah Alquran. Maka marilah bersama-sama belajar Alquran baik belajar membacanya, mempelajari dan mengkaji lebih dalam dari Alquran, sehingga banyak kebaikan yang akan kita peroleh bahkan Insya Allah keberkahannya datang di hari akhir nanti.
Subhanallah walhamdulillah laa ilaaha illallahuwallahuakbar, betapa mulianya betapa besarnya keagungan Allah.  Mudah-mudahan Allah merahmati kita.  Aamiin

Created By : Musfiyati

About the author

Redaksi PP Al-Fattah

Redaksi PP Al-Fattah

Website dikelola oleh tim redaksi Pondok Pesantren Al-Fattah

Add Comment

Click here to post a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.