Intelektual, spirutal dan kecerdasan emosional sejak manusia di lahirkan tidak punya bekal apapun. Oleh karena itu, skill dan potensial di peroleh dengan melalui proses belajar. Di antara pendekatan yang membantu terhadap horizon seseorang yang akan mengakar dengan sesi keterpengaruhan oleh sejarah, prapemahaman dan cakrawala seseorang dengan pendekatan terhadap konteks sosial.
Oleh karena itu, pada hakikatnya kontestasi manusia di alam jagad raya ini, dan kontestasi pengetahuan akan selalu berubah dengan perubahan yang sangat signifikan. Kecerdasan manusia akan selalu teruji dan terverifikasi oleh keadaan, sesuai dengan kebutuhan dan problematika sosial. Karena kebutuhan setiap manusia mempunyai predikat dan ruang yang berbeda-beda, sehingga membutuhkan pembaharuan terhadap pengetahuan, baik yang bersifat internalisasi maupun yang bersifat eksternalisasi.
Kebutuhan itu dilatar belakangi oleh konteks sosial, sehingga pembaharuan itu juga membutuhkan seperangkat metodologis dan kerangka teori logis. Sebuah metodologis bisa berubah dengan perubahan budaya-sosial pada lingkaran tertentu. Lingkaran itu mencakup eksistensi obyektivitas dan subyektivitas manusia itu sendiri.
Budaya pengetahuan akan selalu berkembang, dan budaya intelektual akan menemukan signifikansinya pada ranah obyeknya. Pada kesempatan itu, “Hadhara al-nusush, Hadhara al-ilmu dan Hadhara al-falsafah” akan membantu mencari makna moral dan makna idealnya terhadap legalitas kehidupan dan eksistensinya.
Oleh karena itu, mari kita budayakan untuk selalu membaca dan mencermati realitas kehidupan. Sebagai bukti kecintaan terhadap ilmu dan kecintaan terhadap tanah air (NKRI) warisan sesepuh kita, guru-guru kita dan pahalawan kita, yang telah membebaskan dari kolonialisme dan hegemoni penindasan.
Pada ranah itu, kontestasi-kontekstualiasi akan membentuk sebuah karakter dan kepribadian atas prinsip dasar agama dan dasar negara Indonesia. Dengan budaya yang sangat beragam dan suku yang beragam akan memberikan sebuah solusi pada ranah kehidupan dan legalitas kemanusiaan.
Penulis: Ust. Azam
Editor: Muslihudin
Add Comment