Menurut Hartaji (2012), mahasiswa adalah seseorang yang tengah menimba ilmu atau belajar dan terdaftar pada salah satu bentuk perguruan tinggi, yang terdiri dari akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut, hingga universitas. Sebelum menjadi seorang mahasiswa, seseorang telah menuntaskan pendidikan di tingkat dasar (SD), menenegah (SMP), dan atas (SMA/sederajat) terlebih dahulu, yang kemudian dilanjutkan ke pendidikan tinggi.
Mahasiswa juga disebut-sebut memiliki peran penting sebagai agen pembawa perubahan (agent of change). Sebagai seorang terpelajar dan memiliki tingkat pendidikan yang paling tinggi, mahasiswa diharapkan dapat berkontribusi dan membawa perubahan di masyarakat ke arah yang lebih baik lagi.
Menjadi mahasiswa merupakan fase dimana generasi muda sering mengalami stres yang diakibatkan oleh banyak hal. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya kasus bunuh diri yang tersebar di media sosial. Adapun beberapa faktor yang dapat menimbulkan terjadinya stress biasanya adalah tugas yang menumpuk, ekonomi, keluarga, teman, organisasi, percintaan bahkan masalah yang ditimbulkan oleh pikiran mereka sendiri. Faktor-faktor ini dapat menimbulkan tekanan dan mempengaruhi kesejahteraan mental pada mahasiswa. Jika dibiarkan terus menerus dapat menyebabkan munculnya berbagai emosi negatif hingga gangguan mental seperti penurunan rasa kepercayaan diri, ketakutan terus menerus hingga depresi. Oleh sebab itu untuk mengurangi emosi negatif yang ada pada diri setiap mahasiswa dapat dilakukan dengan cara mindfulness. Dengan kemampuan mengontrol emosi tersebut diharapkan setiap mahasiswa mempunyai kesehatan mental yang baik serta dapat menciptakan perilaku yang baik dalam bermasyarakat. Mindfulness merupakan salah satu cara yang dilakukan untuk mengurangi stres dalam diri seseorang.
Mindfulness atau biasa disebut dengan kesadaran penuh adalah keadaan pikiran yang berfokus pada pengenalan tentang apa yang dirasakan pada saat ini, tanpa melalui penilaian. Mindfulness berarti membawa perhatian ke momen saat ini, sambil menerima dan mengenali segala pikiran, emosi, dan perasaan fisik apa pun. Adapun Mindfulness menurut Germer, Siegel, dan Fulton (2005) mendefinisikan mindfulness sebagai bentuk perhatian penuh pada kondisi saat ini dan bisa menerimanya dengan penuh kesadaran. Sementara menurut Mace, mindfulness menekankan pada kesadaran. Dalam artian menyadari sepenuhnya apa yang sedang terjadi dan bisa mengalihkannya pada pengalaman lain.
Jadi teknik mindfulness merupakan salah satu jenis meditasi yang dapat melatih seseorang untuk bisa fokus terhadap keadaan sekitar dan emosi yang dirasakan serta bagaimana cara untuk menerima segala keadaan dan emosi tersebut secara terbuka. Mindfulness dapat memiliki sejumlah manfaat yang signifikan bagi mahasiswa, sehingga dapat dianggap penting dalam konteks perkembangan akademik dan kesejahteraan mereka.
Adapun manfaat dari mindfulness salah satunya:
1. Mengelola kesehatan mental
2. Menghilangkan stres
3. Meningkatkan hubungan komunikasi dengan baik
4. Mengontrol emosi
5. Meningkatkan Konsentrasi
Meditasi mindfulness bisa dilakukan oleh siapa saja tanpa memerlukan keahlian khusus. Meditasi ini bisa dilakukan di rumah maupun tempat terbuka lainnya. Mengutip American Psycological Association, para peneliti meninjau lebih dari 200 studi, bahwa mindfulness merupakan salah satu bentuk terapi untuk mengurangi stres, kecemasan, dan depresi. Meski demikian, meditasi ini mungkin akan sulit dilakukan oleh orang yang memiliki gangguan psikologis tertentu. Adapun salah satu cara Mindfulness yang bisa kita lakukan yaitu dengan Memusatkan Perhatian Penuh.
Cara mudah yang bisa dilakukan adalah cobalah untuk meluangkan waktu untuk perhatian penuh pada diri sendiri. Berikan perhatian pada indra sentuhan, suara, penglihatan, penciuman, dan rasa. Contohnya Bernafas, dengan bernafas saja kamu bisa melakukan mindfulness. Pada saat kamu bernafas coba fokus, lalu rasakan setiap udara yang masuk melalui hidung, keluarkan pelan-pelan, rasakan perbedaan keadaan paru-paru saat udara masuk dan keluar, rasakan dekat jantung yang selalu berpacu. Dengan itu bisa membuat kamu menyadari bagaimana cara kerja tubuh dan kamu bisa lebih mensyukuri nikmat Allah bahwa tubuh kamu sedetail itu.
Author : Nazma khoerunnisa maulida
Add Comment