Setiap manusia tentu mempunyai berbagai perasaan dalam dirinya, baik perasaan senang, sedih, sakit hati, kecewa, dan lain sebagainya. Manusia dapat mengolah hati dan pikiran atas perasaan-perasaan dirinya. Setiap manusia juga memiliki prasangka dalam dirinya, yaitu prasangka baik dan prasangka buruk. Namun, yang dianjurkan untuk selalu ada ialah prasangka baik atau disebut Husnuzan. Secara bahasa, kata Husnuzon ialah dari kata “husnu” yang artinya baik dan “az-zan” yang artinya prasangka, jadi Husnudzon adalah prasangka baik. Sedangkan secara istilah, husnudzon merupakan sikap serta cara pandang yang mana menyebabkan seseorang memandang atau melihat sesuatu secara positif.
Husnudzon terbagi menjadi tiga, yakni husnudzon kepada Allah SWT, husnudzon kepada diri sendiri, dan husnudzon kepada orang lain. Pembahasan ini akan mengulas mengenai husnudzon kepada Allah SWT, sang Pencipta semesta ini. Allah SWT memberi kita nikmat setiap saat, namun terkadang Allah SWT memberi kita ujian berupa sakit, ataupun ujian dalam bentuk yang lainnya. Allah SWT memberi umat-Nya ujian salah satunya supaya kita sebagai umat-Nya semakin bertambah keimanannya. Sebagai umat-Nya, selain kita harus menaati perintah, menjauhi larangan, kita juga harus mempunyai prasangka yag baik kepada Allah SWT.
Husnudzon kepada Allah SWT terbagi menjadi empat, yakni :
- Husnudzon dalam ketaatan kepada Allah SWT
Berprasangka baik dalam ketaatan kepada Allah SWT haruslah tertanam dalam hati serta pikiran kita sebagai seorang hamba. Meskipun mungkin kita sebagai manusia belum sepenuhnya memahami ataupun merasakan kebenaran ketetapan Allah SWT, sepertimengapa kita harus menjalankan kewajiban lima waktu, mengapa kita harus menghindari bahkan mejauhi perkara-perkara yang haram, dan lain sebagainya yang mana ketetapan-ketetapan yang Allah SWT berikan kepada kita pasti baik adanya. Kita sebagai hamba hanya bisa sami’na waata’na yang berarti kami mendengar perintah-Mu ya Allah, dan kami taat.
- Husnudzon dalam nikmat Allah SWT
Allah SWT senantiasa memberikan nikmat kepada para umat-Nya yang dikehendaki-Nya. Bentuk nikmatnya pun sangat banyak, seperti nikmat kesehatan, kekayaan, kesempatan, keimanan, dan masih banyak nikmat yang Allah berikan kepada kita. Tentunya, Allah SWT memberi nikmat bukan tanpa alasan, pasti ada maksud serta tujuan. Lalu bagaimana kita untuk husnudzon kepada Allah SWT dalam nikmat ini? Yakni dengan bersyukur atas apa yang telah Allah berikan kepada kita, dan juga dengan merenungi apa maksud dan tujuan Allah SWT dalam pemberian nikmat-Nya.
- Husnudzon dalam menghadapi ujian dari Allah SWT
Apabila diberi nikmat kita harus husnudzon kepada Allah SWT, begitu juga ketika kita mendapatkan cobaan atau ujian dari Allah SWT. kita harus selalu husnudzon kepada Allah SWT sekalipun kita dalam keadaan terkena musibah dan bahkan justru kita harus mempertebal prasangka baik kita kepada Allah SWT, bukan malah berprasangka buruk. Cara supaya kita bisa berprasangka baik ketika kita mendpatkan ujian dari-Nya ialah dengan bersabar dalam menjalani ujian yang sedang dihadapi dan selalu meyakini bahwa yang dihadapi ini adalah yang terbaik dari Allah SWT da yakin bahwa semua ini pasti ada hikmahnya.
- Husnudzon dalam melihat ciptaan Allah SWT
Allah SWT tidak hanya menciptakan manusia di dalam dunia ini, tetapi Allah SWT menciptakan dunia seisinya. Setiap makhluk yang diciptakan Allah pasti memiliki maksud dan tujuan yang bermanfaat bagi kehidupan di dunia ini. Bagaimana cara kita berprasangka baik kepada Allah SWT dalam hal melihat ciptaan Allah ini ? yaitu dengan cara kita meyakini bahwa tidak ada satu pun makhluk ciptaan Allah yang menjadi sia-sia, semua ciptaan Allah memiliki manfaat. Contohnya Allah menciptakan makhluk berupa hewan yang membawa penyakit, maka untuk apa hewan itu diciptakan jika bisa melukai manusia dan yang lainnya? Jawabannya adalah agar manusia lebih berhati-hati dan lebih bersih. Intinya, kita harus berprasangka baik kepada Allah dalam melihat ciptaan-Nya yakni dengan meyakini bahwa semua ciptaan Allah SWT tidak akan sia-sia dalam kehidupan ini.
Ketika kita selalu berprasangka baik kepada Allah SWT, maka kita akan mendapatkan hikmat yakni diantaranya :
- Terhindar dari perasaan takut
Manusia memiiki rasa takut dan tidak jarang pula kita sebagai seorang hamba takut akan masa depan kita, takut akan takdir kita, dan rasa takut yang lainnya. Kita bahkan tahu bahwa dalam kehidupan ini, Allah SWT selalu ada untuk kita. Maka dari itu, dengan kita berprasangka baik kepada Allah SWT, kita akan menjadi tenang dan tidak ada rasa takut lagi menjalani setiap langkah hidup kita.
- Lebih dekat dengan Allah SWT
Berprasangka baik kepada Allah SWT mampu membuat kita lebih dekat dengan-Nya, karena dengan itu kita akan selalu mengingat Allah dalam hati dan pikiran kita yang mana kita wujudkan dalam ucapan ataupun perbuatan.
- Terhindar dari segala dosa dan hal buruk kelak di akhirat
- Dapat memperbaiki amal dan senantiasa berada dalam lindungan-Nya
Hikmah lainnya yakni Allah SWT akan menerima taubat dan akan diberikan kecukupan bagi yang memohon dan meminta atau berdoa.
Betapa pentingnya prasangka, terutama prasangka baik. Kita sebagai manusia wajib memiliki prasangka baik kepada Allah SWT karena Allah akan memberi kita sesuai dengan prasangka kita seperti kata dalam sebuah hadits qudsi dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda : Allah SWT berfirman sebagai berikut : “Aku selalu menuruti persangkaa hamba-Ku kepada-Ku. Apabila ia berprasangka baik maka ia akan mendapat kebaikan. Adapun bila ia berprasagka buruk kepada-Ku maka ia akan mendapatkan keburukan.” (H.R. Tabrani dan Ibnu Hurairah).”
Kita sebagai manusia biasa, tentu terkadang kita memiliki prasangka yang buruk. Namun sekarang, kita harus belajar sedikit demi sedikit untuk berprasangka baik kepada Allah SWT karena Allah SWT akan memberikan kita kebaikan pula.
Author : Atik Septiani
Add Comment