Kartasura (31/10) – Acara semalam adalah momen kebahagiaan yang dirasakan segenap Pondok Pesantren al-Fattah, terlebih kebahagiaan K.H. Moh Mahbub dan Ibu Nyai Hj. Kamila Adnani yang beliau sampaikan dalam acara semalam.
“Tidak semua orang bisa lulus. Kalau ada yang lulus itu saya bahagia. Kalau ada yang tidak lulus, saya sedih. Namun banyak bahagianya daripada sedihnya. (Saking bahagianya) perasaan saya tidak dapat diucapkan. Saya lebih bahagia lagi jika ada (santri) putri yang menikah, meski saya tidak dapat menghadiri resepsinya. Namun, saya selalu mendoakan keberkahan untuk mereka.”
Beberapa pesan disampaikan Kiai kepada para santri yang telah merampungkan jenjang studi S1-nya dan seluruh santri umumnya, bahwa kesuksesan yang paling penting adalah sukses dunia-akhirat. Tidak hanya sukses duniawi saja atau akhirat saja, namun sukses keduanya dengan memberikan manfaat kepada umat.
Sebagaimana Surah Ai Imran ayat 110 berikut,
كُنْتُمْ خَيْرَ اُمَّةٍ اُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ ۗ وَلَوْ اٰمَنَ اَهْلُ الْكِتٰبِ لَكَانَ خَيْرًا لَّهُمْ ۗ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُوْنَ وَاَكْثَرُهُمُ الْفٰسِقُوْنَ
“Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia (selama) kamu menyuruh (berbuat) yang makruf, mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Seandainya Ahlulkitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman dan kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik.”
Apalah artinya kaya duniawi namun tak memberikan manfaat kepada liyan. Hal tersebut juga senada dengan tafsiran simbol Pondok Pesantren Al-Fattah, yaitu Insan Kamil, manusia yang sempurna. Kita tahu, tidak ada manusia yang sesempurna Nabi Muhammad, namun kita perlu berusaha untuk meniru laku Nabi Muhammad Saw menjadi insan kamil.
Selanjutnya, harapan Kiai, semuanya dapat memberi manfaat kepada liyan sebagaimana hadis Nabi Muhammad; ballighu ‘anni walaw ayah, sampaikan dariku meski satu ayat.
Kiai juga berpesan kepada para wisudawan dan santri, “..manfaatkan masa mudamu sebelum masa tuamu. Mumpung masih muda, jangan sia-siakan masa itu hanya untuk tidur, ngobrol, dan hal-hal yang tak perlu hingga menghabiskan waktu yang lain. Manfaatkan betul masa muda. Termasuk dalam memilih teman yang dapat mendorong kita ke arah yang lebih baik, bukan sebaliknya.”
Kemudian beliau menegaskan pentingnya kemampuan beradaptasi dengan lingkungan barunya. Usai lulus ini, yang dibutuhkan oleh para wisudawan ketika boyong adalah kemampuan adaptasi dengan pekerjaan yang dilakoni. Menghadapi problem di dunia pekerjaan tentu butuh kemampuan intelektual, sosial, dan spiritual. Dan ketiga kemampuan tersebut telah dan masih diasah bertahun-tahun di Pondok Pesanten Al-Fattah.
Menutup acara semalam, Kiai mendoakan semoga karir para wisudawan meningkat, terutama yang putri, mudah-mudahan segera menikah. Tak lupa juga doa untuk santri semuanya, semoga segera turut merampungkan studinya masing-masing.
Selamat kepada para santri yang akan diwisuda pada Wisuda ke-48 UIN Raden Mas Said Surakarta nanti. Mabruk.
Add Comment