Kegiatan

Tasyakuran Wisuda Pondok Pesantren Al-Fattah, Sebagai Wujud Rasa Syukur Santri

SUKOHARJO – Jum’at, 8 Juli 2022

Telah berlangsung acara tasyakuran atas gelar sarjana yang diperoleh dari beberapa santri Al Fattah Kartasura. Diantara dari beberapa santri tersebut ialah Muslihuddin, S.Pd , Dianti Aula Haifa Hanna, S.Ag , ‘Afiyah Sumunnariyah, S.Pd , Suci Rohmatul Maftuha’, S.E , Ana Alfiatu Rohmah, S.Hum , Wiwit Yulianti, S.Pd , Yunda Fithriyah, S.Hum .

Acara yang digelar di Masjid Nurul Iman Kartasura ini merupakan salah satu acara rutinan dari Pondok Pesantren Al Fattah sendiri yang tak lain sebagai bentuk dari rasa syukur atas mereka yang berhasil menyandang gelar sarjana sesuai periode masa wisuda di perkuliahan.

Selain berjalan dengan khidmah, acara yang dipimpin nan disandang pembaca susunan acara oleh saudara Muhammad Zada Nasrul ‘Adzim, ini berhasil dimeriahkan oleh grup Hadroh Fathussyafa’at dalam memimpin Maulid Al Barzanji  bersama para santri putra maupun santri putri.

Segala puji bagi Allah susunan demi susunan terus berjalan lancar dari dibukanya acara oleh saudara  Muhammad Rosid Fauzi selaku ketua pondok pesantren Putra Al Fattah Kartasura sebagai penutur sambutan atas ucapan pemberian selamat dan permohonan maaf sebagai panitia atas khilaf nya rangkaian acara kepada hadirin serta perwakilan santri kepada peserta santri wisudawan dan wisudawati.

Kutipan yang kurang lebih perlu digarisbawahi oleh peserta santri wisudawan dan wisudawati maupun teman-teman santri sekalian disela-sela penuturnya, ialah “bahwa kelulusan ini bukanlah akhir dari perjuangan, melainkan awal untuk mencapai kesuksesan”.

Tak hanya itu, tak lupa pula atas waktu dan tempat yang kami persilahkan pada perwakilan dari peserta wisudawan dan wisudawati,yakni saudara Muslihuddin, S.Pd , yang dengan segala rentetan tuturnya, ucapan terimakasih nan kekhilafan atas kebersamaan di ponpes al Fattah ini menjadi titik moment keharuan atas harapan dari mereka (wisudawan dan wisudawati) yang semoga dengan adanya tasyakuran ini, menjadi motivasi tersendiri bagi santri yang masih berada di bangku kuliah untuk tetap semangat dan tentunya sesegera mungkin menuntaskan pendidikan di perkuliahan.

Dan sebelum sesi pembacaan kutipan pesan mutiara atau prinsip menarik oleh saudara Muslihuddin, S.Pd dari setiap peserta wisudawan dan wisudawati, yang salah satunya berbunyi “Jika ada cobaan, ya dicobain. Jika ada nikmat, ya dinikmatin”, tentu darinya, tak lupa memohon doa supaya selanjutnya dapat berhasil menempuh pendidikan yang jauh lebih baik, menjadi lebih Istiqomah dalam melanjutkan dakwah Abah & ibu di pesantren sebagai kepakan sayap yang dapat mengantarkan kita untuk memberi kebermanfaatan ilmu bagi masyarakat luas maupun agama.

Kemudian bagian inti dari acara yakni mauidhoh hasanah dari K.H Muhammad Mahbub, S.Ag, M.Si selaku Pengasuh Pondok Pesantren Al Fattah Kartasura, telah menjadi highlight tersendiri bagi wisadawan wisudawati maupun semua santri.

Dari beliau sebagai guru besar kami; Selain turut berbahagia dengan bersyukur, disinilah penghargaan yang turut dirasakan bagi seorang guru yang karena siapapun tahu bahwa proses mencari ilmu itu tidaklah mudah. Dimana segala pesan dan petuah dari beliau salah satunya ialah “Alangkah pentingnya bagi santri yang setelah selesai mondok, disitulah waktu yang bisa kita gunakan untuk menyebarkan segala ilmunya. Karena Al-l ilmu bila amalin kas syajari bila tsamarin, artinya ;Ilmu tanpa amal atau praktek sepertihalnya pohon yang tidak berbuah. Orang ingin sukses harus Sabar jika ada cobaan, menghadapi sesuatu harus dengan telaten.”, tuturnya.

Harapan Beliau, Santri Alfatah harus kaya dunia akhirat, “Karena kalau jadi orang miskin akan hilang keperwiraannya, akibatnya akan direndahkan oleh masyarakat. Makanya sebelum pulang/boyong, patut adanya riyadloh” .. atau bisa kita sebut dengan amalan spiritual untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta,

yang salah satunya bisa dengan berpuasa ataupun berdzikir. “Karena bagi santri, Ilmu saja tidak cukup, butuh kekuatan yang lain, yaitu kecerdasan mengelola hati dan emosi.”

“Ketika menghadapi realitas kehidupan yang berbeda, maka santri harus sudah memiliki bekal berupa kecerdasan ;intelektual, rasional, spiritual.”

Salah satu dari usaha mencerdasan spiritual seorang santri adalan dengan mengamalkan beberapa wirid yang di anjurkan oleh beliau; K.H Muhammad Mahbub, S.Ag, M.Si . Diantaranya ialah membaca hasbunallah 444x, kemudian puasa selama minimal 1 minggu.

Dari beberapa kutipan petuah besar dari pengasuh, sudah dapat dilihat bahwa acara tasyakuran ini menjadi salah satu dari beberapa konsep yang membangun, seperti memprioritaskan pesan-pesan tersirat dari beberapa tuturan yang mampu menggugah santrinya untuk dapat berkembang dan bersemangat dalam menuntut ilmu baik ilmu agama maupun ilmu formal seperti pada perkuliahan.

Terakhir, selain sesi haturan pemberian ;memberikan penganugerahan kenang-kenangan oleh wisudawan dan wisudawati kepada keluarga pengasuh.  Sebagai penutup acara, gebyaran hadroh grup Fathussyafa’at pun kembali memeriahkan sesi foto bersama dan pembagian konsumsi untuk semua santri.

Jadi, setelah bubar mengakhiri acara, mari evaluasi pada diri sendiri bahwa alangkah pentingnya kita mengambil segala manfaat atas segala yang ada disekitar kita. Acara berkah seperti pada malam ini pun seharusnya dengan mudah  bagi para santri memetik apapun yang terlihat dan terdengar.  Dari petuah dhohir maupun motivasi tersirat.

Hemat penulis, tanpa mengurangi rasa ta’dzim, Selamat atas diraihnya gelar sarjana, bagi santri Al Fattah Kartasura. Semoga semua jejak keberhasilan kalian membuahkan kebermanfaatan agung bagi siapapun yang mengikuti dan termotivasi.

Karena, “Pendidikan adalah paspor kita untuk masa depan, karena hari esok adalah milik orang-orang yang mempersiapkannya hari ini” – Malcolm X.

… Semoga ilmu yang didapat berkah dan bisa bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain. Mantapkan kakimu dan doamu dalam melangkah menuju kesuksesan.

~Selamat Wisuda!

 

Author : Nufi Asii Fairuziyah