Oleh: Chusnul Mutia
Ini sungguh tahun yang paling berbeda, tahun yang menjadi banyak tanda tanya beberapa manusia dan menjadikan beberapa dari mereka pun membuat argumentasi tentang virus ini. Ini virus atau azab? yang Allah SWT turun kan agar para manusia kembali mengingat siapa pencipta nya, dan kini virus covid-19 pun akan menjadi sejarah ditahun ini. virus covid-19 ini pun menghiasi bulan ramadhan tahun ini, menjadi kan ramadhan kali ini sungguh ramadhan yang spesial, Karena di Ramadhan tahun ini Allah SWT menghadirkan virus covid-19 (Corona) yang sungguh menggemparkan dunia dengan penyebaran nya pun begitu cepat dibeberapa negara termasuk Indonesia. Dan akhirnya, pemerintah pun membuat peraturan “dirumah saja” agar bisa memutus rantai penyebaran virus covid-19 ini, pasti memang sangat membosankan tetapi hanya dirumah saja yang bisa dilakukan dan meringankan para medis yang sedang berjuang melawan virus ini. Apalagi bulan romadhon itu identik dengan moment moment kumpul bersama teman lama, sanak saudara dan menjalin silaturahmi terhadap sesama, tapi romadhon ditahun ini kita hanya bisa berjaga jarak, dan tidak boleh keluar rumah jika tidak ada keperluan penting atau mendadak, Sungguh sangat berbeda romadhon kali ini.
Namun banyak pula yang khawatir dengan berpuasa dirumah saja. Kini masyarakat pun jadi berlomba lomba dalam meningkatkan imunitas, menjadi tau bagaimana cara virus covid-19 ini bisa menyebar, lalu menjaga kesehatan dari pola makanan pula dan ternyata tanpa disadari pula berpuasa dirumah saja itu bahkan bisa menambah imun serta iman jadi tidak perlu khawatir lagi jika dengan menjalan puasa dirumah saja bisa mengurangi imun manusia, Dokter spesialis penyakit dalam dari Primaya Hospital Tangerang pun sudah mengungkapkan bahwa masyarakat tak perlu khawatir imunitas tubuh akan menurun karena puasa di tengah Covid-19. “Prinsip pertama puasa hanya menggeser jam makan dan minum. Jadi, kebutuhan makan dan minum selama puasa harus terbayar pada waktu kita tidak berpuasa. Lalu prinsip kedua dalam keadaan puasa yaitu kita butuh asupan gizi, nutrisi, dan cairan yang seimbang selama menjalani ibadah puasa”. Maka dari itu tidak perlu ada yang dikhawatirkan lagi, tetap jaga kesehatan dan jaga imunitas nya disaat puasa yang diselimuti pandemi ini.
Selain itu, harus bisa diamati lagi. Ternyata ramadhan tahun ini kita bisa mendapatkan bertambah nya iman pula, jika kita selalu bersyukur dan sadar akan apa yang telah diberikan oleh Allah. Mengapa iman ikut serta bertambah? Karena kini kita bisa senantiasa berdzikir kepada Allah SWT agar mendapatkan lindungan-Nya dari virus covid-19, lalu kita bisa menghabiskan waktu dengan membaca Al-Qur’an, mendengarkan para alim ulama menyiarkan agama Islam via sosial media, ikhlas dan sabar berdiam diri dirumah saja dan tanpa disadari pula kita bisa senantiasa menjaga kebersihan karena kebersihan itu juga sebagian dari iman. Alper Bilgli, seorang sosiolog pun memberikan argumentasi yang mengkhususkan diri dalam sosiologi agama dan sosiologi sains, ia percaya pandemi Covid-19 mungkin memiliki arti tersendiri (hikmah) yang tersirat. Ia mencoba mengambil tiga pelajaran dari pandemi Covid-19 untuk Muslim dunia, “Pertama yang bisa diambil hikmahnya yakni besikap rendah hati, lalu yang selanjutnya yakni perihal apa yang dikonsumsi oleh orang lain, dan yang terakhir adalah yang bisa diambil dari pandemi global ini perihal investasi dalam sains.
Mungkin akan lebih banyak lagi jika disebut kan apa saja pelajaran yang bisa didapatkan dari pandemi ini, namun dari saya penulis cukup sekian dan terimakasih.
Add Comment